Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 76 mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari (1,33 persen) dan deflasi tertinggi di Ternate (0,34 persen). Palangka Raya dan Sampit menempati peringkat ke-30 dan ke-10 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional.
Inflasi di Palangka Raya (0,33 persen) dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,03 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (0,51 persen), transportasi (0,27 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,27 persen).Inflasi di Sampit (0,64 persen) juga dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,74 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,42 persen), serta perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,33 persen).Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,44 persen), diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,97 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,86 persen) yang cukup rendah.