Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terpilih sebagai salah
satu peserta kompetisi inovasi pelayanan publik 2015. Kalteng terpilih karena telah
melakukan Inovasi dalam Pengendalian Inflasi. Bahkan pada tahun 2014, Tim
Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng dinobatkan sebagai TPID terbaik di
kawasan Indonesia timur (Kalimantan, Sulawesi, Bali, Maluku dan Papua). Penghargaan
tersebut diterima oleh Gubernur Kalteng pada acara Rakornas TPID ke-5 se-Indonesia
tanggal 21 Mei 2014 di Jakarta.
Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari peran
berbagai pihak, salah satunya adalah BPS Provinsi Kalteng. Sebagai instansi
vertikal yang terpercaya kredibilitasnya, BPS Provinsi Kalteng selalu menjadi
narasumber dalam setiap rapat yang dilakukan TPID. Dalam hal ini, BPS
menyampaikan potret perkembangan inflasi secara berkala, komoditas pemicu
inflasi dan memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada TPID agar inflasi di
Kalteng dapat terkendali. Dengan peranan ini, BPS Provinsi Kalteng diminta
untuk mendampingi Gubernur Kalimantan Tengah pada acara Presentasi dan
Wawancara antara Tim Panel Independen dan Peserta Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB. Acara ini
diselenggarakan di Ruang Rapat Majapahit Lantai 2 Kemenpan-RB pada tanggal 31
Maret 2015.
Tim juri inovasi dari Kemenpan RB meminta Tim Inovator
Provinsi Kalteng yang terditi dari Gubernur Kalteng, Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Provinsi Kalteng, Kepala BPS Provinsi Kalteng, Kepala Bank Indonesia
Perwakilan Provinsi Kalteng untuk menyampaikan paparan terkait inovasi dalam
pengendalian inflasi. Dalam salah satu poin paparannya, Gubernur Kalteng
menyampaikan bahwa peran BPS di daerah sangat penting untuk menentukan arah
kebijakan Pemda setempat. Setelah sesi paparan selesai, tim juri inovasi
memberikan pertanyaan kepada Gubernur Kalteng, Kepala BPS Provinsi Kalteng, dan
Kepala BI Perwakilan Provinsi Kalteng sesuai tupoksi dan perannya pada tim TPID
ini
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan TPID Kalteng
terpilih sebagai TPID terbaik yaitu adanya tindakan aksi nyata yang telah
dilakukan TPID Kalteng dalam “mengawal” inflasi. Aksi nyata yang telah dilakukan
adalah:
1. Membentuk Tim TPID Kabupaten/Kota se Kalteng, dimana BPS
sebagai narasumber dalam tim.
2. Inovasi Pasar Penyeimbang merupakan pasar yang harganya
disesuaikan dan lebih murah dari pasar tradisional Hal ini dilakukan
bekerjasama dengan Bulog Divre Kalteng, dan produsen barang, serta pedagang
besar di Provinsi Kalteng.
3. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan Dinas
Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Kalteng untuk memelihara ayam ras
yang dirancang bisa panen saat hari-hari besar.
4. Melakukan kerjasama dengan BI Perwakilan Provinsi Kalteng
untuk membina dan membantu petani bawang merah sehingga produksinya dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat Kalteng dan mengurangi ketergantungan bawang
merah yang dari daerah lain.
5. Menjaga ekspektasi masyarakat dengan memberikan informasi
seluas-luasnya mengenai ketersediaan/kecukupan kebutuhan strategis masyarakat.
6. Infrastruktur jalan yang telah dibangun untuk menembus isolasi antar daerah
yang berpengaruh pada pendistribusian barang menjadi lancar