Jangan Sekali-kali
Meninggalkan Sejarah atau disingkat
"Jasmerah" adalah semboyan yang terkenal yang diucapkan oleh Presiden Soekarno, dalam pidato terakhirnya pada HUT Republik
Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. Hal ini yang mendorong BPS Provinsi Kalteng untuk
mendokumentasikan sejarah berdirinya kantor BPS Provinsi Kalteng ke dalam
sebuah film dokumenter. Film yang bertajuk selayang pandang ini dibuat dengan
narasumber seorang tokoh yang begitu disegani di Pulau Kalimantan, seorang
sejarahwan pendiri Provinsi Kalteng, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan
Adat Dayak (DAD) Nasional, juga pernah menjabat sebagai Kepala BPS Provinsi
Kalteng periode tahun 1972 s.d 1986 yaitu Bapak Sabran Achmad.
Pengambilan gambar dilakukan pada tanggal 14 September
2015, dengan mengambil tempat di sekitaran Tugu Soekarno, pelabuhan perahu
susur sungai, di bawah jembatan Kahayan, dan terakhir di halaman kantor BPS
Provinsi Kalteng. Seolah dibawa ke masa lalu begitu mendengar cerita Bapak
kelahiran Kuala Kapuas 31 Desember 1930 ini. Di usia yang sudah memasuki 85
tahun ini, ingatan beliau masih sangat tajam. Secara detail beliau menceritakan
keadaan BPS Provinsi Kalteng mulai dari awal tahun pembentukannya hingga
sekarang, baik dari sarana prasarana, SDM dan kegiatan perstatistikannya. 180
derajat perbedaan yang dialami BPS Provinsi Kalteng yang dahulu dibanding
sekarang. Bangunannya pun jauh dari mimpi pada masa itu. “kalau dulu punya
bangunan seperti saat ini, itu mimpi namanya” ungkap Sabran Achmad sambil
memperlihatkan gedung kantor BPS Provinsi Kalteng nan megah.
Diakhir film ini, Sabran Achmad berpesan kepada seluruh
insan BPS agar selalu mensosialisasikan data dan meberikan pemahaman bagaimana
membaca data kepada seluruh lapisan masyarakat. Beliau memberikan semangat
kepada para pegawai BPS “kalau bicara data, kalianlah (pegawai BPS-red) yang
terhebat. Karena seorang doctor bahkan professor sekalipun belum tentu benar
membaca data.” ungkap Sabran Achmad mengakhiri pengambilan gambar film
dokumenter ini.