Pasca 2015, agenda pembangunan beralih dari Millenium Development Goals (MDGs) ke Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs mengakomodasi tiga
dimensi yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Indonesia berkomitmen untuk
mengimplementasikan SDGs bukan hanya karena tuntutan internasional, tetapi
karena banyak target dan tujuan SDGs sejalan dengan target pembangunan, seperti
tertuang dalam RPJMN 2016-2019.
Salah
satu faktor penting untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan SDGs adalah
ketersediaan data. Saat ini indikator yang mengkaitkan antara dimensi ekonomi dan lingkungan
masih sangat terbatas. BPS terus mengembangkan dan membangun Sistem
Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi (Sisnerling). Pembangunan Sisnerling
Indonesia dilakukan BPS dengan mengacu pada System
of Environmental-Economic Accounting (SEEA).
Dalam rangka lebih memperkenalkan implementasi SEEA dalam Sisnerling
Indonesia, BPS Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 5-6 April 2017
mengadakan sosialisasi dengan mengundang 10 dinas/lembaga/instansi terkait
sebagai stakeholder BPS, serta
melakukan pelatihan indepth study implementasi
SEEA dalam Sisnerling Indonesia. Diharapkan sosialisasi awal tersebut dapat dilanjutkan dan
dikembangkan agar stakeholders memahami
dan mendukung kegiatan tersebut dan akhirnya mendapat manfaat serta dapat memenuhi
kebutuhan stakeholders terkait
penyediaan data Sisnerling dan SDGs.